Cara
Agar Kita Tidak Terkena ‘Ain
Hal
pertama yang perlu dilakukan agar terhindar dari penyakit ‘ain adalah
menghindari sikap suka pamer, dan berhias diri dengan sifat tawadhu.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ
أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ
عَلَى أَحَدٍ
“Sungguh
Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada
seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun
berlaku zalim pada yang lain” (HR. Muslim).
Sebisa
mungkin hindari menyebut-nyebut kekayaan, kesuksesan usaha, kebahagiaan
keluarga, juga memamerkan foto anak, foto diri, foto istri/suami, dan hal-hal
lain yang bisa menimbulkan iri-dengki dari orang yang melihatnya. Atau juga
yang bisa menyebabkan kekaguman berlebihan dari orang yang melihatnya. Karena
pandangan kagum juga bisa menyebabkan ‘ain, sebagaimana sudah disebutkan.
Kemudian
di antara upaya pencegahan penyakit ‘ain adalah dengan menjaga dan memelihara
semua kewajiban dan menjauhi segala larangan, taubat dari segala macam
kesalahan dan dosa, juga membentengi diri dengan beberapa dzikir, doa,
dan ta’awudz (doa perlindungan) yang disyariatkan.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ
مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan
musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan
kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syuura: 30).
Allah Ta’ala juga berfirman:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ
الْقُلُوبُ
“Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS.
Ar Ra’du: 28)
Rutinkan dzikir pagi dan dzikir petang, serta dzikir-dzikir harian seperti dzikir keluar/masuk rumah,
dzikir keluar/masuk kamar mandi, dzikir hendak tidur atau bangun tidur, dzikir
naik kendaraan, dzikir ketika akan makan, dzikir setelah shalat, dan lainnya.
Diantara
dzikir pencegah ‘ain yang bisa dibaca kepada anak-anak agar tidak terkena ‘ain
adalah sebagaimana yang ada dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu’anhu,
bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mendoakan Hasan dan
Husain dengan doa:
أُعِيذُكما
بكلِماتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِن كلِّ شيطانٍ وهامَّةٍ، ومِن كلِّ عينٍ لامَّةٍ
/u’iidzukuma
bikalimaatillahit taammah, min kulli syaithaanin wa haamah wa min kulli ‘ainin
laamah/
“Aku meminta perlindungan untuk
kalian dengan kalimat Allah yang sempurna, dari gangguan setan dan racun, dan
gangguan ‘ain yang buruk”. (HR. Abu Daud, Ibnu
Hibban, dishahihkan Syu’ain Al Arnauth dalam Takhrij Ibnu Hibban).
https://muslim.or.id/51176-penyakit-ain.html