Aku belajar di SD demi untuk masa depan
Kemudian mereka mengatakan kepadaku :
Belajarlah di SMP demi untuk masa depan
Kemudian mereka mengatakan kepadaku :
Belajarlah di SMA demi untuk masa depan
Kemudian mereka mengatakan kepadaku : Belajarlah di universitas untuk meraih S1 demi untuk masa depan
Kemudian mereka mengatakan kepadaku : Bekerjalah demi untuk masa depan
Kemudian mereka mengatakan kepadaku : Menikahlah demi untuk masa depan
Kemudian mereka mengatakan kepadaku : Punyalah anak demi untuk masa depan
Inilah aku, menuliskan perkataan ini sedang usiaku sudah 77 tahun, dan aku masih saja menanti masa depan itu.
Masa depan itu tidaklah melainkan hanya secarik kain merah yang ditaruh di atas kepala seekor banteng. Di berikan untuknya namun ia tidak pernah sampai kepadanya.
Karena masa depan jika engkau telah sampai kepadanya, ia akan berubah menjadi masa sekarang. Dan masa sekarang akan berubah menjadi masa lalu, dan engkau kembali akan menunggu masa depan.
Masa depan yang hakiki adalah jika engkau diridhai oleh Allah, selamat dari sengatan api neraka, dan engkau masuk ke dalam syurga-Nya.
-Syaikh Ali Ath Tanthawiy-.
(ulama yg hidup tahun 1908-1999 M, lahir di Syria, tinggal di saudi sejak 1963 sampai wafatnya, pernah berkunjung ke indonesia tahun 1950-an)