Fadhilah Amal Shaleh
Segala puji
hanya untuk Allah Ta’ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak
disembah dengan benar melainkan Allah Subhanahu wa ta’ala semata yang tidak ada
sekutu bagi-Nya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shallallahu’alaihi wa
sallam adalah seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba’du:
Sudah
sepantasnya jika seorang mukmin memiliki perhatian lebih untuk memperbanyak
amal shaleh, karena umur seseorang sangatlah sedikit sedangkan kematian semakin
mendekat, dan anak Adam tidak tahu kapan ajal akan datang padanya. Dan ketika
hari kiamat semuanya hanya ditimbang sesuai amalan, Allah ta’ala berfirman:
فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الْمُفْلِحُوْنَ )الأعراف
: 8(
“Maka
barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung”. (Al-A’raf/7: 8).
Dan tiap orang
akan memetik amalan ketika dulu di dunia, Allah ta’ala telah menyinggung hal
tersebut dalam firman-Nya:
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ
وَرَسُوْلُهٗ )التوبة:
105 (
“Dan
katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu”. (At-Taubah/9: 105).
Sehingga Allah
Subhanhu wa ta’ala memerintahkan kita untuk memperbanyak amal sholeh, seperti
salah satunya yang tercantum dalam firman -Nya:
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ
الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ) هود: 114(
“Dan dirikanlah
shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan
daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan
(dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk”. (Hud/11: 114).
Fadhilah Amal
Shaleh.
Pertama: Akan
membuat hidup di dunia menjadi indah dan meraih kebahagian di akhirat.
Sebagaimana
yang dinyatakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dengan jelas dalam firman-Nya:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ
مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ
بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ )النحل:
97(
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan”. (An-Nahl/16: 97).
Dalam
kesempatan lain, Allah azza wa jalla berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ
جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ەۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ
الْكَبِيْرُۗ )البروج:
11(
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang
besar”. (Al-Buruj/: 11).
Kemenangan yang
besar itu ditafsirkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي
الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى
قَلْبِ بَشَرٍ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ {فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ
لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ » أخرجه البخاري ومسلم
“Allah ta’ala
berfirman: ‘Aku telah persiapkan bagi hamba-hamba–Ku yang shaleh, sesuatu yang
belum pernah terlihat oleh penglihatan, belum pernah terdengar oleh
pendengaran, dan belum pernah terlintas dalam benak manusia, bacalah kalau
kalian mau:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ
اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ )السجدة:
17(
“Tak seorangpun
mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan
bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan”. (As-Sajdah/32: 17). HR Bukhari
& Muslim.
Kedua: Akan
menghilangkan kekhawatiran serta ketakutan.
Kalau sekiranya
manusia pada zaman ini mengetahui obat terbaik untuk mengatasi kegundahan,
depresi, problematika, serta segala masalah keluarga, pada amal shaleh yang
bisa menjadikan lapang dada, hati terasa nikmat, tentu mereka akan mencukupkan
diri dengannya untuk tidak berobat kerumah sakit dan pengobatan jiwa, dan bila
mereka mau menekuninya pasti dijamin keadaan mereka berubah menjadi lebih baik,
dan dijadikan lancar urusannya.
Ketiga: Sebagai
faktor kecintaan Allah atas mereka.
Berdasarkan
penegasan Allah yang ada dalam firman-Nya:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ
لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا) مريم: 96(
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang”. (Maryam/19: 96).
Maksudnya
dijadikan rasa kasih sayang di dalam hati para hamba-Nya.
Disebutkan
dalam sebuah hadits, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ
عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ
جِبْرِيلُ فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ
الْقَبُولُ فِي أَهْلِ الْأَرْضِ » )أخرجه
البخاري ومسلم(
“Apabila Allah
mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril; ‘Sesungguhnya Aku mencintai
fulan maka cintailah’. Lalu Jibril pun mencintainya, kemudian dia menyeru
penduduk langit; ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah’. Maka
seluruh penghuni langit juga mencintainya. Kemudian dijadikan dirinya diterima
dimuka bumi“. HR Bukhari dan Muslim.
Keempat: Akan
merengkuh derajat serta kedudukan yang tinggi di dalam surga.
Seperti yang
Allah Subhanahu wa ta’ala nyatakan dalam firman-Nya:
وَمَنْ يَّأْتِهٖ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصّٰلِحٰتِ
فَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الدَّرَجٰتُ الْعُلٰى ) طه:
75(
“Dan
barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh
telah beramal shaleh, Maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh
tempat-tempat yang tinggi (mulia)”. (Thahaa/20: 75).
Dalam hadits disebutkan,
bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ
يَتَرَاءَوْنَ أَهْلَ الْغُرَفِ مِنْ فَوْقِهِمْ كَمَا يَتَرَاءَوْنَ الْكَوْكَبَ
الدُّرِّيَّ الْغَابِرَ فِي الْأُفُقِ مِنْ الْمَشْرِقِ أَوْ الْمَغْرِبِ
لِتَفَاضُلِ مَا بَيْنَهُمْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ تِلْكَ مَنَازِلُ
الْأَنْبِيَاءِ لَا يَبْلُغُهَا غَيْرُهُمْ قَالَ بَلَى وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ رِجَالٌ آمَنُوا بِاللَّهِ وَصَدَّقُوا الْمُرْسَلِينَ » )أخرجه البخاري و مسلم(
“Sesungguhnya
penduduk surga bisa saling melihat penghuni kamar yang berada di atasnya,
sebagaimana kalian melihat bintang yang berkilau yang tersisa di ufuk timur
maupun barat sesuai kedudukan yang ada di antara mereka”. Para sahabat
bertanya: “Ya Rasulallah, apakah itu kedudukannya para nabi, yang tidak mungkin
bisa kita capai? Maka beliau menjelaskan: “Tidak, demi Dzat yang jiwaku ditangan–Nya.
Mereka itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan mempercayai para
Rasul-Nya“. HR Bukhari dan Muslim.
Kelima:
Mendapat keridhoan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Seperti yang telah
Allah Subhanahu wa ta’ala jelaskan dalam banyak ayat -Nya, seperti:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ
هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ٧ جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ
تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ )البينة : 7-8(
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah
sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”. (Al-Bayyinah/98:
7-8).
Dan juga dalam
firman-Nya:
وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ
تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً
فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗوَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ
الْعَظِيْمُ ) التوبة
: 72(
“Allah
menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat)
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan
(mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. dan keridhaan Allah adalah
lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar”. (At-Taubah/9: 72).
Keenam:
Dilapangkan rizki dunia akhirat.
Allah Subhanahu
wa ta’ala berfirman:
فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ
مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ ﴾ )الحج
: 50 (
“Maka
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka ampunan dan rezki yang
mulia”. (Al-Hajj/22: 50).
Dan berdasarkan
firman Allah tabaraka wa ta’ala:
وَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُّدْخِلْهُ
جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ قَدْ
اَحْسَنَ اللّٰهُ لَهٗ رِزْقًا ) الطلاق
: 11(
“Dan barangsiapa
beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang shaleh niscaya Allah akan
memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki
yang baik kepadanya”. (Ath-Thalaaq/65: 11).
Dalam shahih
Muslim disebutkan sebuah hadits, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
bahwasannya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِنَّ الْكَافِرَ
إِذَا عَمِلَ حَسَنَةً أُطْعِمَ بِهَا طُعْمَةً مِنَ الدُّنْيَا وَأَمَّا
الْمُؤْمِنُ فَإِنَّ اللَّهَ يَدَّخِرُ لَهُ حَسَنَاتِهِ فِى الآخِرَةِ
وَيُعْقِبُهُ رِزْقًا فِى الدُّنْيَا عَلَى طَاعَتِهِ ) أخرجه
مسلم(
“Sesungguhnya
seorang kafir jika melakukan kebajikan dirinya akan diberi pengganti di dunia,
adapun seorang mukmin maka Allah akan menyimpan kebajikannya di akhirat, lalu
diiringi dengan rizki di dunia atas amal ketaatannya“. HR Muslim
Ketujuh:
Sebagai penghapus dosa dan kesalahan serta memperbaiki perilaku.
Sebagaimana
yang diterangkan dalam firman-Nya:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاٰمَنُوْا
بِمَا نُزِّلَ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ كَفَّرَ
عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَاَصْلَحَ بَالَهُمْ ) محمد: 2(
“Dan
orang-orang mukmin dan beramal shaleh serta beriman kepada apa yang diturunkan
kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka”. (Muhammad/47: 2).
Maksudnya akan
diperbaiki urusan serta keadaan mereka bersama anak-anak serta istrinya, dalam
rizki dan pada segala urusannya.
Kedelapan:
Diberi pahala sempurna terus dilipatkan menjadi berlipat-lipat.
Berdasarkan
firman Allah ta’ala:
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۚ )النساء: 173(
“Adapun
orang-orang yang beriman dan berbuat amal shaleh, maka Allah akan
menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya”.
(An-Nisaa/4: 173).
Demikian juga
firman-Nya:
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا
يَخٰفُ ظُلْمًا وَّلَا هَضْمًا ) طه : 112(
“Dan
barangsiapa mengerjakan amal-amal yang shaleh dan ia dalam keadaan beriman,
maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak
(pula) akan pengurangan haknya”. (Thahaa/20: 112).
Dan juga firman
-Nya:
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا )الأنعام : 160(
“Barangsiapa
membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya”. (Al-An’aam/6:
160).
Dalam shahih
Bukhari dan Muslim dibawakan sebuah hadits dari sahabat Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, yang mengatakan: “Bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « قَالَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ إِذَا تَحَدَّثَ عَبْدِى بِأَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَأَنَا أَكْتُبُهَا
لَهُ حَسَنَةً مَا لَمْ يَعْمَلْ فَإِذَا عَمِلَهَا فَأَنَا أَكْتُبُهَا بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا وَإِذَا تَحَدَّثَ بِأَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً فَأَنَا أَغْفِرُهَا
لَهُ مَا لَمْ يَعْمَلْهَا فَإِذَا عَمِلَهَا فَأَنَا أَكْتُبُهَا لَهُ
بِمِثْلِهَا » )أخرجه
مسلم(
“Allah azza wa
jalla berfirman: ‘Apabila terbetik dalam benak hamba–Ku untuk mengerjakan
kebajikan, maka Aku catat baginya (pahala) satu kebaikan walaupun tidak
melakukan. Dan bila dia sampai melakukannya maka Aku catat pahala sepuluh kali
lipat. Jika terbetik dalam dirinya untuk berbuat jelek maka Aku ampuni dirinya
selagi belum mengerjakannya, dan bisa sampai melakukan maka Aku catat baginya
semisal perbuatannya“. HR Muslim
Kesembilan:
Dimasukkan kedalam rahmat Allah serta meraih keberuntungan.
Seperti yang
dinyatakan Allah ta’ala didalam firman -Nya:
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِيْنُ
)الجاثية:
30(
“Adapun
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan
mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata”. (Al-Jatsiyah/45:
30).
Kesepuluh: Akan
mengeluarkan dirinya dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.
Seperti yang
ditegaskan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya:
لِّيُخْرِجَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنَ
الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ )الطلاق:
11(
“Supaya Dia
mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada
cahaya”. (Ath-Thalaaq/65: 11).
Kesebelas: Akan
diteguhkan dan dijadikan khalifah di muka bumi.
Allah Subhanahu
wa ta’ala menegaskan hal tersebut melalui firman-Nya:
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا
الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ
مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ )النور: 55(
“Dan Allah
telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa
dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya
untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka
dalam ketakutan menjadi aman sentausa”. (An-Nuur/24: 55).
Kedua belas:
Meraih pahala besar serta kebaikan yang tidak terputus.
Sebagaimana
yang dijelaskan oleh Allah ta’ala didalam firman-Nya:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ
وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ
اَجْرًا كَبِيْرًاۙ )الإسراء:
9(
“Sesungguhnya
Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar
gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka
ada pahala yang besar”. (Al-Israa/17: 9).
Demikian pula
berdasarkan firman Allah ta’ala:
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ
وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ
اَجْرًا حَسَنًاۙ )الكهف :
2(
“Sebagai
bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah
dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan
amal shaleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik”. (Al-Kahfi/18: 2).
Demikian pula
dalam firman-Nya:
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ
غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ )التين: 6(
“Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka bagi mereka pahala
yang tiada putus-putusnya”. (At-Tiin: 6)
Ketiga belas:
Akan ditambah oleh Allah azza wa jalla karunia serta hidayah-Nya.
Dengan dalil,
firman Allah tabaraka wa ta’ala:
لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْ
فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ )الروم
: 45(
“Agar Allah
memberi pahala kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dari karunia
-Nya. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang ingkar”. (Ar-Ruum/30:
45).
Dan firman-Nya:
وَيَسْتَجِيْبُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ )الشورى
: 26(
“Dan Dia
memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang
shaleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya”. (Asy-Syuura/42:
26).
Demikian juga
dalam firman-Nya:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
يَهْدِيْهِمْ رَبُّهُمْ بِاِيْمَانِهِمْۚ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَنْهٰرُ
فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ ) يونس :
9(
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi
petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai
di dalam surga yang penuh kenikmatan”. (Yunus/10: 9).
Maksudnya akan
ditambahkan padanya hidayah serta taufik dan pahala di dunia dan akhirat dengan
apa yang telah dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dari karunia dan
kenikmatan.
Akhirnya kita tutup dengan memuji Allah Subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada Nabi kita Muhammad, dan merambah kepada keluarga beliau serta seluruh para sahabatnya.
Referensi:
https://almanhaj.or.id/80306-fadhilah-amal-shaleh.html