Perumpamaan dari Al-Quran
#orang munafik #orang yahudi
Perumpamaan dari Al-Quran
#orang munafik #orang yahudi

1. Perumpamaan orang-orang munafik

Perumpamaan orang-orang munafik yang berbicara tentang iman agar dipuji orang, mereka itu seperti orang yang memiliki cayaha dari tungku perapian, cahaya mereka tetap ada selama kayu bakar masih ada. Apabila mereka meninggalkan iman, maka mereka berada dalam kegelapan, seperti orang yang padam cahayanya. Dalam kondisi seperti itu mereka tidak mencari pertolongan dan tidak bersabar. Kemudian Allah Ta’ala menceritakan keadaan orang itu “Kemudian Allah Ta’ala menghilangkan cahaya mereka”. (QS. Al-Baqorah: 17). maknanya yaitu mereka kehilangan iman mereka, dimana yang selalu mereka tampakkan di depan orang dan mereka tinggalkan dalam kesusahan dan mereka tidak sabar dengan cobaan dan pertolongan dari Allah Ta’ala.

Berkata Qotadah Rahimahullahu: “Inilah perumpamaan orang-orang munafik yang Allah misalkan, dimana mereka menyatakan iman secara zhohir sehingga mereka menikah, mewarisi, dilindungi darah dan hartanya karena perkataan iman mereka itu, tapi ketika mereka sakratul maut dan hati mereka belum mengimani ucapannya, maka Allah Ta’ala tinggalkan mereka dalam kegelapan, kesedihan dan kebingungan, sebagaimana dulu muamalah mereka kepada Allah Ta’ala dalam melaksanakan hak-hak Allah Ta’ala.

Dan berkata Mujahid Rahimahullahu’anhu: “mereka bercahaya ketika bertemu dengan orang-orang beriman, dan cahaya mereka hilang ketika mereka bertemu dengan orang-orang kafir. Adapun orang-orang munafik itu memiliki hati yang labil tidak teguh, setiap kali cahaya kebenaran masuk dari telinga kanan keluar dari telinga kiri, hati mereka juga umpama terowongan masuk dari 44 pintu dan keluar dari satu pintu.

2. Perumpamaan Orang Yahudi dengan Rasulullah

Adapun perumpamaan orang yahudi dengan Rasulullah adalah seperti perumpamaan orang yang sempit dadanya, lelah, dan dalam keadaan gelap gulita, mereka menunggu kebahagiaan, jalan keluar dan cahaya. Mereka menunggu kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, karena mereka yakin dan tahu bahwa nabi akhir zaman akan segera datang. Namun setelah kedatangan Rasulullah mereka mendustakannya, membencinya karena takut akan kehilangan kemulian dan harta mereka.

Kemudian Allah Ta’ala menghilangkan cahaya mereka yaitu, kenyamanan yang mereka rasakan, semua itu adalah sebagai hukuman akibat keangkuhan mereka dan Allah biarkan mereka dalam kesesatan dan tidak mendapatkan petunjuk juga. Perumpamaan mereka seperti perumpamaan orang-orang yang menyalakan api di padang pasir dan mereka merasa aman dari apa yang ditakutinya, ketika api itu menerangi sekelilingnya, Allah menghilangkan cahaya yang menerangi mereka dan Allah membiarkan orang-orang yang menyalakan api itu dalam gelap gulita.

Diterjemahkan dari kitab الأمثال من الكتاب والسنة
Judul Asli الأمثال من القرآن
Pertermah: Darus Selian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)