Sekilas Surga dan Neraka
Manusia
diciptakan oleh Allâh Azza wa Jalla dengan diberi anugerah nikmat dunia dan
agama. Nikmat dunia antara lain dengan diberikan kelengkapan anggota tubuh,
sedangkan nikmat agama yaitu dengan diberikan penjelasan tentang jalan kebaikan
dan jalan keburukan melalui para rasul. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ ﴿٨﴾ وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ
﴿٩﴾ وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
Bukankah Kami telah
memberikan kepadanya dua buah mata, satu lidah dan dua buah bibir. Dan Kami
telah menunjukkan kepadanya dua jalan. [Al-Balad/90: 8-10]
Yang dimaksud
dengan dua jalan yaitu jalan kebaikan yang akan menghantarkan menuju surga, dan
jalan kejahatan yang akan menghantarkan menuju neraka.
Di dalam
tulisan ini insya Allâh akan kami sampaikan beberapa point tentang surga dan
neraka. Semoga naskah singkat ini bisa menggugah semangat kita untuk selalu
meningkatkan ketaatan kita kepada Allâh Azza wa Jalla dan menjauhi kemaksiatan.
Calon Penghuni
Neraka Dan Surga
Penghuni neraka
adalah orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang tidak beriman kepada Allâh,
para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhir, dan takdir-Nya.
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ
إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ
يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ
وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا بَلَىٰ وَلَٰكِنْ حَقَّتْ
كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ ﴿٧١﴾ قِيلَ ادْخُلُوا أَبْوَابَ
جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
Orang-orang
kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka
sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya, dan penjaga-penjaganya
berkata kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu
akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang), tetapi
telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. Dikatakan
(kepada mereka): “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal
di dalamnya”. Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang
yang menyombongkan diri. [Az-Zumar/39: 71-72]
Adapun penghuni
surga adalah orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang beriman dan
beramal shalih. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ
زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ
خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ ﴿٧٣﴾ وَقَالُوا
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ
نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ ۖ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
Dan orang-orang
yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula).
Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka
dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:”Kesejahteraan (dilimpahkan)
atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di
dalamnya”. Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allâh yang telah memenuhi
janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami
(diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki;
Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal”.
[Az-Zumar/39: 73-74]
Sesungguhnya
perkara ini sangat penting, oleh karena itu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam memerintahkan agar mengumumkannya di hadapan orang banyak di berbagai
kesempatan.
عَنْ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ حَدَّثَهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَهُ وَأَوْسَ بْنَ
الْحَدَثَانِ أَيَّامَ التَّشْرِيقِ فَنَادَى أَنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
إِلَّا مُؤْمِنٌ
Dari Ka’b bin
Mâlik, dari bapaknya, dia memberitakan kepadanya bahwa Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengutusnya dan Aus bin al-Hadatsan pada hari-hari tasyriq,
lalu dia berseru: “Tidak akan masuk surga kecuali orang Mukmin”. [HR. Muslim]
Sekilas Tentang
Kenikmatan Surga Dan Siksaan Neraka
Allâh Azza wa
Jalla berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ
نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا
الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿٥٦﴾ وَالَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ
وَنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيلًا
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka
ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allâh Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
shaleh, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya
mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai
isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi
nyaman. [An-Nisâ’/4: 56-57]
Allâh Azza wa
Jalla berfirman:
هَٰذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ ۖ فَالَّذِينَ
كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ
الْحَمِيمُ ﴿١٩﴾ يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ ﴿٢٠﴾ وَلَهُمْ
مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ ﴿٢١﴾ كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ
غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ ﴿٢٢﴾ إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ
وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ ﴿٢٣﴾ وَهُدُوا إِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِ
وَهُدُوا إِلَىٰ صِرَاطِ الْحَمِيدِ
Inilah dua
golongan yang bertengkar (golongan mu’min dan golongan kafir), mereka saling
bertengkar mengenai Rabb mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka
pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas
kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut
mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.
Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka,
niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan):”Rasailah
azab yang membakar ini”. Sesungguhnya Allâh memasukkan orang-orang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari
emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. Dan mereka diberi petunjuk
kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang
terpuji. [Al-Hajj/22: 19 – 24]
Mohonlah Kepada
Allâh Agar Masuk Surga, dan Selamat dari Neraka
Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan keutamaan memohon kepada Allâh Azza
wa Jalla agar dimasukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari neraka dengan 3 kali
doa.
مَا سَأَلَ رَجُلٌ مُسْلِمٌ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ الْجَنَّةَ
ثَلَاثًا إِلَّا قَالَتْ الْجَنَّةُ اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَلَا
اسْتَجَارَ مِنْ النَّارِ مُسْتَجِيرٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِلَّا قَالَتْ النَّارُ
اللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنْ النَّارِ
Tidaklah
seorang Muslim memohon surga kepada Allâh 3 kali, kecuali surga berkata, “Wahai
Allâh, masukkan dia ke dalam surga”. Dan tidaklah seseorang yang meminta
perlindungan meminta perlindungan dari neraka 3 kali, kecuali neraka berkata,
“Wahai Allâh, lindungilah dia dari neraka”. [HR. Ahmad]. Semakna dengan hadits
ini juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasâ’i, Ibnu Mâjah, Ibnu Hibbân,
al-Hâkim, Dhiyâ’ al-Maqdisi, dll. Dishahihkan oleh al-Hâkim, adz-Dzahabi,
al-Albani, Syu’aib al-Arnauth, dll. Lihat Shahîh at-Targhîb]
Nabi dan Sahabat
Memohon Surga dan Berlindung dari Neraka
Mohon surga dan
berlindung dari neraka merupakan permohonan Nabi dan para Shahabatnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرَجُلٍ مَا تَقُولُ فِي الصَّلَاةِ قَالَ أَتَشَهَّدُ
ثُمَّ أَسْأَلُ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِهِ مِنَ النَّارِ أَمَا وَاللَّهِ
مَا أُحْسِنُ دَنْدَنَتَكَ وَلَا دَنْدَنَةَ مُعَاذٍ فَقَالَ حَوْلَهَا نُدَنْدِنُ
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bertanya kepada seorang lelaki, “Apa yang engkau katakan di dalam
shalat?” Dia menjawab: “Aku bertasyahud, lalu aku mohon sorga kepada Allâh Azza
wa Jalla dan aku berlindung kepada-Nya dari neraka. Demi Allâh, aku tidak tahu
apa permintaanmu dan permintaan Mu’adz”. Maka beliau bersabda: “Seputar itu
kami memohon”. [HR. Abu Dawud; Ibnu Mâjah, no: 910, 3847; dishahihkan al-Albani
di dalam Shifatush Shalah, hlm. 185, cet: 1, Maktabah Al-Ma’arif]
Sesungguhnya
keyakinan terhadap adanya surga akan mendorong orang yang meyakininya untuk
melakukan ketaatan, dan keyakinan adanya neraka akan menjauhkan dari
kemaksiatan. Marilah kita perhatikan keberanian Shahabat Nabi di bawah ini
disebabkan keyakinannya jika mati akan masuk surga yang kekal abadi.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَجُلًا أَسْوَدَ
أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ
إِنِّي رَجُلٌ أَسْوَدَ مُنْتِنُ الرِّيْحِ قَبِيْحُ الْوَجْهِ لاَ مَالَ لِيْ
فَإِنْ أَنَا قَاتَلْتُ هَؤُلَاءِ حَتَّى أُقْتَلَ فَأَيْنَ أَنَا؟ قَالَ : فِي
الْجَنَّةِ فَقَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَ سَلَّمَ فَقَالَ قَدْ بَيَّضَ اللهُ وَجْهَكَ وَ طَيَّبَ رِيْحَكَ وَ أَكْثَرَ
مَالَكَ
Dari Anas bin
Mâlik Radhiyallahu anhu, bahwa seorang laki-laki hitam datang kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh, aku adalah
seorang laki-laki hitam, berbau busuk, buruk wajah, dan aku tidak punya harta.
Jika aku memerangi mereka (musuh dalam peperangan-pen) sampai aku terbunuh, di
manakah aku?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Di surga”. Maka
laki-laki itu memerangi musuh sampai terbunuh. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam mendatanginya lalu bersabda, “Allâh telah memutihkan wajahmu, mewangikan
baumu, dan memperbanyak hartamu”. [HR. Al-Hâkim di dalam al-Mustadrak, dan dia
menshahihkannya]
Inilah naskah
singkat tentang surga dan neraka. Semoga ini bisa menggugah semangat kita untuk
meningkatkan ketaqwaan, dan semoga Allâh selalu memberikan petunjuk kepada
semua untuk meniti jalanNya yang lurus.
Referensi: https://almanhaj.or.id/80324-sekilas-surga-dan-neraka.html
Oleh Ustadz Abu
Isma’il Muslim al-Atsari