Jangan Marah
Jangan Marah

Marah secara bahasa adalah lawan dari ridho, berasal dari kata غضب يغضب غضبا  yaitu, marah.

Adapun secara istilah ada beberapa defenisi dari para ulama antaranya kemarahan adalah luapan kekecewaan hati dengan tujuan membalas dendam.

Kemarahan: perubahan yang terjadi ketika darah jantung mendidih untuk mendapatkan kelapangan dada kemarahan adalah mendidihnya darah di dada karena adanya bahaya yang mengganggu atau membalaskan dendam karena pernah diganggu.  (kitab mausu’ah akhlak islam-addarussnunniyah 2/832)

Kata kata sinonim untuk kata marah (غضب ) adalah حرد، وتلظى، واغتاظ، وترغم، واستشاط، وتضرم، وحنق، وأسف، ونقم، وسخط، ووجد، وأحفظ، وأضمر (Kitab al-Alfadz al-Mutarodifah al-Mutaqoribah fil ma’na hal.76)

Rasulullah Shallallahu Alahi Wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي؛ قَالَ: "لَا تَغْضَبْ" فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: "لَا تَغْضَبْ" رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri].

Adapun makna nasehat (اوْصِنِي) adalah pesan yang disampaikan kepada seseorang tentang masalah penting (syarah al Arba’in an Nawawiyah li Utsaimin hal. 181)

Dan makna Nasehat Rasulullah berupa ‘ jangan marah’  adalah  berupa perintah agar kita tetap berakhlak dan bermoral baik seperti  sopan santun, kemurahan hati,  kesederhanaan, kesabaran, tidak membahayakan orang, pengampunan, tidak melepaskan amarah, karena dengan marah semua ini akan hilang dari kita dan menjadikan kebiasaan yang tidak baik. (Kitab al-Fathul Mubin bi Syarah al-Arba’in hal. 328)

Kata kata Mutiara para ulama tentang bahaya marah diantaranya:

  1. Kemarahan adalah menabur penyesalan, dan meninggalkannya lebih mudah daripada memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya. Dan cepat marah adalah sifat orang bodoh (Abu Hatim. Laa Taghdob hal. 2)
  2. Kemarahan adalah musuh yang paling ganas, karena lebih banyak kerusakan, lebih mematikan, dan lebih cepat melenyapkan. (Laa Taghdob hal. 2)
  3. Waspadalah terhadap kemarahan, karena itu akan membawa Anda pada penghinaan meminta maaf (Laa Taghdob hal. 2)
  4. Siapa yang sering marah, maka semakin banyak kesalahannya, dan bertambah kehinaanya. (Laa Taghdob hal. 2)
  5. Kemarahan itu adalah mengatakan apa yang tidak diketahui, dan melakukan apa yang disesali. (Laa Taghdob hal. 2)
  6. Kemarahan adalah pintu segala keburukan (Ja’far Ibnu Muhammad. Laa Taghdob hal. 4)
  7. Barangsiapa yang mudah marah maka buruklah akhlaknya (Laa Taghdob hal. 4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)